Pages

Menabunglah Emas, Jangan Uang!

Banyak orang masih belum "ngeh" betapa ruginya menabung uang. Bunga untuk tabungan biasa dan bahkan deposito kecil banget, belum lagi uang kita setiap tahunnya digerogoti inflasi (naiknya harga barang dan jasa) sehingga uang kita jumlahnya memang kelihatan tambah banyak tetapi sebetulnya berkurang karena daya belinya tiap tahun terus turun. Sudah bunganya kecil dicuri inflasi pula. Apes banget. Makanya bank ramah banget sama orang-orang yang gemar nyetor tiap minggu (biasanya pedagang) atau menaruh uangnya di deposito karena kalau saja mereka sadar bahwa jauh lebih menguntungkan menyimpan emas ketimbang menyimpan uang maka makin sedikit orang (atau bahkan tidak ada) yang membuka rekening deposito dan makin sedikit orang yang menambah saldo tabungannya! :) Lha bank aja menyimpan kekayaannya dalam bentuk emas batangan. Negara kita juga menyimpan cadangan devisa dalam bentuk emas batangan. Itulah..karena emas nggak terpengaruh inflasi dan harganya terus naik tinggi.

Inflasi apaan sih? Gampangnya begini aja: harga sebungkus Indomie sekarang berapa? Satu atau dua tahun lagi dari sekarang harganya udah berapa? Pasti naik lah, lumayan naiknya. Bukan cuma Indomie yang naik. Beras, bensin, tarif listrik, gula pasir, tepung terigu, ongkos loe cukur rambut atau ke salon (jasa nih), ongkos metro mini (jasa juga), semua naik. Duit 10 ribu sekarang sama duit 10 ribu 2 tahun lagi udah terasa bedanya. Bahasa nenek gua: duit makin murah. Itulah inflasi. Inflasi di Indonesia cukup tinggi. Di bawah ini data inflasi Indonesia sejak tahun 1990 s/d 2010.

TAHUN     INFLASI          TAHUN     INFLASI
1990        9,93%            2001        12,55%
1991        9,97%            2002         9,92%
1992        5,05%            2003         5,17%
1993        10,16%          2004         6,47%
1994        9,65%            2005        17,07%
1995        8,98%            2006         6,60%
1996        6,04%            2007         6,59%
1997        10,31%          2008       10,23%
1998        7,00%            2009         2,78%
1999        1,92%            2010         6,96%
2000        9,35%            2011         3,8%

Inflasi dari tahun 2001 sampai 2010 aja kalo dirata-ratakan berarti 8,4% per tahun. Nah lo!

Yuk kita lihat dulu bunga tabungan dan deposito di Bank BCA dan Bank Mandiri (data sampai Maret 2013). Tahapan BCA untuk tabungan 1 juta s/d 50 juta bunganya cuma 0,9%. Di bank BCA untuk deposito di bawah 2 milyar (1 tahun) bunganya 3,75%. Di Bank Mandiri untuk tabungan 10 juta s/d kurang dari 100 juta bunganya 1,25%. Deposito di Bank Mandiri selama 1 tahun untuk 50 juta s/d kurang dari 100 juta bunganya 5%. Jadi kesimpulannya bunga deposito buat duit yang sedikit (kurang dari 100 juta) cuma 5% setahun atau kurang. Payah. Di atas itu paling maksimal dikasih bunga cuma 5,25%. Belum dipotong inflasi, belum dipotong pajak bunga sebesar 20%. Ludes deh. Menyimpan uang di bank kok malah rugi? Baru tahu ya?

Tahu gak harga emas setiap tahunnya naik berapa? Di atas 20% cuy! Sejak 2001 harga emas naik 20-37%. Mantap! Lebih sip lagi emas nggak terpengaruh inflasi.

Oya, emas lantakan juga bebas pajak. Coba kalo loe beli tanah, pasti kena pajak (PBB) yang lumayan setahunnya. Tapi emang sih, banyak orang lebih suka inves tanah karena untuk lokasi2 tertentu kenaikan harganya bisa lebih tinggi daripada emas. Tanah juga di atasnya bisa dibangun usaha lain, yang paling gampang misalnya rumah sewa (rumah kontrakan). Tapi dari segi likuiditas alias gampang dicairkan, emas jelas lebih sip ketimbang tanah. Kalo sangat butuh uang, kita bisa jual emas 5 atau 10 gram aja misalnya. Lebihnya simpan terus. Membeli emas juga bisa dicicil, misalnya beli 1 gram atau 2 gram setiap bulan, tergantung penghasilan tiap bulan. Nah kalo beli atau jual tanah? Tahu sendiri kan. Jadi kalo emang mau beli/inves tanah, sementara duitnya ditabung aja dulu dalam bentuk emas lantakan. Nanti kalo udah cukup buat beli satu area tanah inceran, beli deh. Beres.

Jadi saya nabung di bank itungannya rugi ya? Iya. Lha bunga tabungan loe gak sampe 2% sementara inflasi 8% atau lebih setahun. Udah gitu ada aja biaya administrasi ini-itu, dipotong lagi duit loe setiap bulan sama bank. Trus gunanya nabung apaan dong? Ya gunanya buat bayar ini-itu ke orang/pihak lain juga buat nerima pembayaran dari orang lain, lewat transfer antar bank. Buat keperluan bisnis gitu deh. Jadi duit di tabungan jangan banyak-banyak, secukupnya aja, misalnya maksimal 5 juta, atau sesuaikan dengan berapa biasanya harus transfer ke pihak lain. Selebihnya uang yang masih menganggur (belum ada rencana untuk modal usaha tertentu) sebaiknya dibelikan emas lantakan atau berinvestasi di produk investasi yg return atau keuntungannya (dalam 3 tahun atau lebih) jauh lebih tinggi dari menyimpan emas lantakan (saya sarankan beli reksa dana saham).

Emas buat investasi (buat disimpan misalnya minimal 2 tahun) sebaiknya berupa emas batangan atau lantakan, jangan emas perhiasan. Eit, kalo denger emas batangan jangan bayangin emas batangan kayak yang kita lihat di film-film itu yang segede batu bata. Buset dah..itu sih satu batangnya 12,5 kilo! Lha emas batangan yang 1 kilo aja cuma segede bungkus rokok. Emas lantakan buat kita-kita sih yang duitnya "cekak" cukuplah beli yang 5 gram, 10 gram atau 25 gram. Emang ada emas lantakan yang cuma 5 atau 10 gram? Ada. Yang 1 atau 2 gram aja ada. Emas lantakan yang 250 gram ke atas itu istilahnya "Cast Bar", kalo emas batangan yang kecil-kecil yang 1 gram sampai 100 gram itu istilahnya "Minted Bar". Trus kenapa sebaiknya jangan beli emas perhiasan buat investasi? Soalnya sewaktu kita beli emas perhiasan, kita membayar juga biaya pembuatan, yang lumayan besar, tapi sewaktu kita jual yang dinilai cuma berat emasnya doang. Lagian gak ada standar untuk emas perhiasan. Semau-maunya toko emas itu. Emas perhiasan juga dikenakan pajak PPn 10% sementara emas lantakan nggak kena pajak karena dianggap sebagai bahan baku untuk industri lain ya misalnya untuk membuat emas perhiasan. Makanya, untuk investasi jelas lebih menguntungkan emas lantakan.

emas lantakan 12,5 Kg, 1 Kg, dan 250 gram

Tapi dimana beli emas lantakan bersertifikat? Beli di PT Logam Mulia. Ini divisi penjualan dari PT Antam, Tbk. PT Antam (Aneka Tambang) adalah perusahaan pertambangan emas yang sudah go public yang sahamnya bisa dibeli oleh masyarakat umum. Sertifikat yang dikeluarkan oleh PT Logam Mulia tidak sembarangan. Sertifikat dengan ketentuan resmi internasional hanya dimiliki oleh beberapa perusahaan saja di dunia. Hal ini dikarenakan tingkat kemurnian dan keaslian emasnya sudah terjamin, yang dapat dilihat dengan peralatan yang mahal. Karena itu cuma ada 55 perusahaan di dunia yang bisa memurnikan emas sampai dengan 99,99%. PT Antam melalui unit bisnisnya, Logam Mulia, adalah salah satu dari 55 perusahaan itu. Selain membeli langsung ke PT Logam Mulia, bisa juga membeli di pegadaian atau toko-toko emas besar di kota Anda. Jika ingin membeli langsung ke PT Logam Mulia berikut ini alamat lengkapnya:

PT Antam, Tbk., Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia
Jl. Pemuda - Jl. Raya Bekasi KM 18
Pulogadung, Jakarta 13210
Telp. (021) 475 7108
email: lm@logammulia.com

Jl. Genteng Kali 67 B
Surabaya
Telp. (031) 5491868, 5491723

Sebelum membeli, pantaulah harga emas di pasaran hari ini. Buka saja situs www.logammulia.com (klik "prices" di bagian atas).

emas lantakan 100 gram tampak depan dan belakang

Beli emas lantakan kalo uangnya ada sebaiknya langsung beli yang 100 gram atau lebih besar karena itungan harga per gramnya jadi lebih murah. Kecuali kalo duitnya pas-pasan dan membelinya memang mencicil setiap bulan atau setiap dua bulan (dari gaji misalnya) ya udah gak apa-apa beli yang gram kecil aja semampunya. :)

Jadi buat orang-orang yang "takut" berinvestasi paper asset misalnya saham, komoditas atau valuta asing (forex) yang menjanjikan keuntungan besar tetapi juga dengan risiko sebanding tetapi juga belum tahu mau buka usaha konvensional apa, sebaiknya simpan saja dulu uangnya berupa emas lantakan, jangan deposito.

Mau menabung buat beli rumah atau ibadah haji? Menabunglah emas. Dalam 10 tahun lihat saja hasilnya. Menabung berupa uang akan habis gak karu-karuan dimakan inflasi. Uang Anda akan selalu kurang untuk membeli rumah idaman atau biaya ibadah haji. Mengapa? Karena harga rumah dan ONH selalu naik setiap tahun sementara deposito kita malahan terus berkurang karena inflasi jauh lebih besar dari bunga deposito. Jadi yang satu naik (harga rumah dan ONH) satunya lagi malah turun (duit kita) makanya nggak ketemu. Sadar dong cuy.

Sebagai ilustrasi nyata bagaimana inflasi membuat nilai uang kita terus merosot tetapi emas malah terus meningkat misalnya pada November 1999 harga sebuah mobil Honda Civic keluaran terbaru sekitar Rp 229 juta. Harga ini setara dengan 2,7 kg emas yang saat itu Rp 85 ribu per gram. Sepuluh tahun kemudian di akhir 2009 dengan harga emas Rp 350 ribu per gram, nilai 2,7 kg emas menjadi sekitar Rp 945 juta atau hampir 1 milyar! Itu berarti kita bisa membeli 2 Honda Civic meski harga mobil itu sudah naik menjadi Rp 390 juta.

Kontradiksi menabung emas adalah "investasi" ala perokok. Jika Anda merokok, hitung saja berapa sehari uang yang Anda bakar untuk rokok lalu kalikan 365. Karena setiap tahun harga rokok juga naik, taruhlah 10% saja, maka untuk tahun ke-2 tambahkan 10% dari biaya tahun ke-1, untuk tahun ke-3 tambahkan 10% dari biaya tahun ke-2, begitu seterusnya katakanlah selama 25 tahun. Luar biasa uang yang Anda bakar. Hebatnya "investasi" ini berbuah penyakit pula, misalnya radang paru-paru, kanker paru-paru dan lain-lain yang butuh biaya berobat sangat besar, itu pun jarang bisa sembuh. Kalau saja uang yang seharusnya dibakar katakanlah setiap 3 bulan dibelikan emas lantakan yang 2 gram yang setiap tahun harganya naik lebih dari 20% maka dalam 25 tahun hasilnya luar biasa. Hanya dengan berhenti merokok Anda bisa menjadi milyarder (dalam jangka panjang). Itu pun kalo uangnya sekedar dibelikan emas lalu disimpan dan lupakan ("set it and forget it" gitu deh). Kalo diputar di reksa dana saham (untuk jangka panjang) tentu keuntungannya jauh lebih dahsyat. Lagipula uang itu "seharusnya" kan jadi asap. :)

17 komentar:

  1. Keren om sumpah.. *masih cengo

    BalasHapus
  2. Postingannya yang sangat bagus dan menarik gan, mantap ane jadi ngerti maksut dari deposito itu..

    BalasHapus
  3. Thanks mas bro,bnr2 brguna,sya bru mau deposito bgtu bca ini lgsg bralih pndgn.

    BalasHapus
  4. sekedar berbagi mas.. Belakangan ini menjual LM kembali ke toko tempat beli semula, tahun cetakan emas berpengaruh terhadap nilai jualnya. Kemarin temen saya jual yang tahun cetaknya sudah lama ternyata dihargainya jaaaauh lebih murah dari tahun cetakan yg terbaru.
    Kira2 gimana ya mas klo kayak gitu..?

    Jadi rugi juga ya kitanya..
    Kemudian, tidak selalu toko penjual LM mau membeli LM yg kita jual.. Makanya ngeri juga, misal sewaktu2 butuh uang kemudian mau jual LM, tp toko emas ga mau beli. Saya ga tau alesan ga mau belinya krn apa.

    Menurut mas gmn??
    maturnuwun

    BalasHapus
  5. berguna banget infonya.. thanks

    BalasHapus
  6. berguna banget infonya,, thanks..

    BalasHapus
  7. sippp... betul" brmnfaat

    BalasHapus
  8. sippp... betul" brmnfaat

    BalasHapus
  9. sippp... betul" brmnfaat

    BalasHapus
  10. Mantap, saya senang dengan saran anda, cukup membuat saya tersenyum sendiri karena terkesima dengan ide anda. cuma, ending ceritanya kurang pas. menurut saya, ending cerita sudah cukup pada contoh membeli mobil itu. toh kalo mau cerita ttg rokok, sebaiknya jelaskan dulu rokoknya kemuadian cerita mobilnya. menurut sy, kisah membeli mobil sangat cocok dgn ending ceritanya. Tapi bagaimanapun, sy sangat senang dgn ide anda. trims

    BalasHapus
  11. Ada benarnya sih investasi emas lenih manfaat dari pada menabung

    BalasHapus
  12. Jangan beli emas antam...harga buyback rendah..bagus beli mas potonagn yang 99% tanpa sertifikat...harga buyback selisih 2rb saja .....g punya beli mas antam udah 4 tahun nau jual rugi gak dijual pusing.

    BalasHapus
  13. tapi biasa y tukang mas y aga curang dulu harga y aga mahal pas jual turun y bayak banget

    BalasHapus
  14. jos..artikelnya bermanfaat sekali pak..

    BalasHapus
  15. Trimakasih banyak dan salam hormat bosku, pencerahannya luar biasa dan sangat membantu.

    BalasHapus